Total Tayangan Halaman

Kamis, 09 Februari 2012

Suku Aborigin Adalah Astronom Pertama di Dunia?


SYDNEY - Astronom pertama di dunia adalah suku Aborigin? Studi Australia memaparkan, suku ini menjadi astronom pertama sejak zaman Stonehenge dan Piramid.

Astronom Commonwealth Scientific and Research Organization (CSIRO) Australia, Profesor Ray Norris mengatakan pengetahuan menyangkut bintang telah diturunkan secara turun temurun oleh suku Aborigin selama ribuan tahun dalam bentuk lagu tradisional dan cerita.

“Ada banyak cerita mengenai angkasa, lagu, legenda dan mitos,” kata Norris.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, Norris menemukan bahwa orang-orang ini menggunakan langit sebagai navigasi untuk menentukan waktu dan menandai musim.

Melalui penelitiannya, ia berhasil mengungkap detail pemikiran astronomi suku itu.

“Jelas sekali, beberapa pemikir kala itu bersembunyi dibalik semak, melihat gerhana dan mencari tahu cara kerjanya,” jelas Norris.

Kemudian para pemikir itu mengubah pemikiran mereka menjadi lagu dan upacara.

“Menurut cerita mereka, gerhana adalah wanita matahari dan pria bulan yang sedang bercinta.”

Saat ini, Norris sedang mencari bukti untuk menentukan kapan Aborigin menjadi astronom.

Norris mencari bukti-bukti penanda berbagai kejadian penting dalam rekaman astronomi Aborigin kuno ini, seperti peristiwa jatuhnya meteor atau penampakan komet, untuk memberikan kerangka waktu masa hidup peradaban tersebut.

Ia yakin, para astronom Aborigin sudah ada jauh sebelum orang-orang di Eropa mulai mengamati langit, seperti yang terlihat dari peninggalan arkeologi di Stonehenge, Inggris, yang berasal dari era tahun 3.500 sebelum Masehi atau kira-kira pada zaman yang sama dengan peradaban piramida raksasa di Mesir.
“Kami mengetahui astronomi mereka, apa yang tidak kami ketahui adalah sejak kapan mereka memulainya"

"Jika hal ini dimulai 10 ribu atau 20 ribu tahun lalu, maka astronom dari suku Aborogin merupakan suku astronom pertama di dunia,” katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar