Perkembangan
terkini teknologi di bidang kelautan sudah pada akselerasi yang mengagumkan.
Para ilmuwan dan insinyur dari berbagai institusi pendidikan dan industri
berlomba-lomba merancang dan membangun teknologi kelautan yang semakin
berorientasi pada lingkungan. Beberapa contoh teknologi yang canggih antara
lain sebagai berikut:
1.
Floating Stucture
2.
Energi Gelombang
3.
Energi Angin
Dewasa
ini dan di masa depan floating structure atau struktur bangunan mengapung akan
menjadi primadona konstruksi. Keuntungan dari adanya bangunan terapung antara
lain tidak menambah massa benda yang mendesak massa air sehingga tidak
menimbulkan efek kenaikan muka air laut. Keuntungan berikutnya adalah tidak
menimbulkan scouring pada pilar jembatan. Pilar jembatan konvensional umumnya
mengalami masalah scouring atau gerusan yang dapat membahayakan pondasi
struktur. Keuntungan dari penggunaan floating structure menurut Watanabe (2004)
sebagai berikut:
1)
Efisiensi konstruksi karena tidak perlu pembuatan dan pengerjaan desain
pondasi.
2)
Ramah lingkungan karena tidak merusak dan menambah volume benda yang bersifat massive
structure.
3)
Mudah dan cepat dalam pengerjaan karena proses pengerjaan dengan metode
perakitan (assembling method).
4)
Tahan terhadap gempa karena secara struktur tidak tertanam di tanah atau tidak
berbasis pondasi namun mengapung dan hanya di ikat dengan anchor.
5)
Mudah dipindah maupun diperbaiki karena sifatnya yang dapat dirakit (assembling
method).
6)
Konstruksi apung tidak mengalami proses konsolidasi maupun setlemen.
7)
Cocok untuk pembuatan konstruksi yang mengedepankan estetika model atau bentuk
dibandingkan metode konvensional yang umumnya kaku.
Floating
structure sudah banyak diterapkan
dalam berbagai tujuan dan fungsi. Salah satu tujuan dan fungsi yang sudah
banyak diterapkan di luar negeri adalah konstruksi jembatan apung. Gambar
di awal tulisan adalah jembatan di Norwegia (Nordhordland Floating Bridge)
dengan panjang 1246 m yang dibangun pada tahun 1994 dengan kedalaman sungai 500
m. Dalam menganalisa suatu konsep konstruksi mengapung perlu asumsi-asumsi
sebagai berikut (Watanabe, 2004).
a)
Model konstruksi adalah sebuah bidang plat yang tipis dan elastis.
b)
Air atau fluida adalah bersifat tak termampatkan (incompessible) dan
gerakannya irotasional sehingga berlaku kondisi batas aliran potensial .
c)
Amplitudo gelombang dan gerakan horisontal struktur sangat kecil dibanding
kedalaman dan hanya gerakan arah vertikal dari struktur yang diperhitungkan.
d)
Tidak ada pemisah atau jarak antara struktur dengan permukaan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar